Pengalaman Mengikuti Tes STMKG 2017 Part 1

Pengalaman Mengikuti Tes STMKG 2017

 

Assalamualaikum wr.wb.
Hallo sahabat blogger.

Jumpa lagi sama Artsila. Aku mau share sedikit tentang pengalaman aku ikut tes STMKG 2017 nih. Apa sih tes STMKG itu? Kurang lebih seperti penerimaan taruna baru di Sekolah Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. STMKG merupakan sekolah kedinasan lo, jadi bisa kerja di BMKG seluruh Indonesia setelah lulus tentunya. Waktu itu aku ikut yang di regional Medan, soalnya selain disana tempat daftarnya pada jauh-jauh. Untungnya aku punya saudara di Medan, jadi bisa tinggal sebentar disana hehe. O iya, status aku waktu itu masih kuliah otw semester 6. Loh kok udah kuliah masih ikutan daftar kuliah lagi? Mau semester akhir pula. Hahaha semua orang terkejoed dengan keputusan yang aku ambil. Tapi keputusan itu memang berat karena problem aku di kampus sebelumnya membuat ku mengambil jatah cuti semester. Walau begitu, tekad ku udah bulat mau daftar di STMKG soalnya aku tertarik di bidang Klimatologi, dan aku terima semua konsekuensinya.

Yak lanjut ya...

Aku berangkat dari Padang ke Medan tanggal 2 Mei 2017 sore harinya bersama ibu ku. Sesampai disana aku disambut di bandara dengan ramah oleh kak Nopi dan tetangganya, kak Ulfah yang sudah dianggap saudara sendiri. Esok hari aku harus mengikuti ujian TKD di Kantor BKN Medan. Efek jet lag bikin gak bisa tidur, dan aku harus mereview sedikit materi ujian besok. O iya, aku cukup terbantu dengan buku kumpulan soal PTB STMKG yang di jual oleh beberapa senior dan alumni STMKG. Bukunya dapat dibeli online dan isinya sangat membantu untuk persiapan ujian.

Setelah istirahat malam itu, persiapan ku sudah matang dan diawali dengan meminta doa ibu dan kak Nopi, aku berangkat ke kantor BKN jam 7 pagi diantar kak Nopi.

Sesampainya disana sudah banyak catar (calon taruna) berpakaian putih hitam berkumpul di depan aula. Aku termasuk dalam sesi 6 waktu itu. Kami dikumpulkan dalam aula untuk registrasi terlebih dahulu lalu pindah ke ruang ujian di lantai 2. Disana aku berkenalan dengan Kuntum, gadis cantik nan pemalu asal Batusangkar yang masih kelas 3 SMA. Suasana di dalam ruang ujian cukup menegangkan. Kami dihadapkan dengan komputer yang akan menampilkan langsung hasil ujian kami hari itu. Rasa cemas dan takut gagal mengahntui ku, namun aku harus kembali yakin dengan usaha yang telah ku persiapkan selama beberapa bulan ini. Ujian TKD sedikit mirip dengan tes psikotes, dan aku optimis dapat melaluinya dengan baik. Insya Allah.

Hampir 2 jam kami mengikuti ujian dengan sungguh-sungguh. Dan aku mulai panik saat menit-menit terakhir dimana salah seorang pengawas memperingatkan ku bahwa masih banyak soal yang belum terjawab, padahal tinggal beberapa menit lagi ujian usai. Keringat dingin membasahi tangan ku, blank seketika melihat layar komputer yang dipenuhi soal-soal logika dan hitungan. Namun aku sedikit terbantu karena beberapa soal tersebut memiliki pola yang sama dengan soal yang telah aku pelajari sebelumnya. Dan 5 menit terakhir aku benar-benar kehabisan waktu untuk mencari jawabannya, hingga aku memutuskan untuk cap cip cup 10 soal terakhir. TIDAAK!!

Saat menjawab soal terakhir, aku berdoa dengan sepenuh hati agar aku lulus ujian tahap 1 ini. Bismillah. Perlahan tombol selesai ujian aku klik dan harus menerima bagaimana hasil yang ditampilkan di layar komputer. Deg deg deg deg. SELAMAT! ................ Hanya kata-kata itu yang bisa difokuskan mata ku yang mulai berair membacanya. Alhamdulillah aku lulus ujian TKD ini, begitu pula Kuntum yang matanya sudah kebanjiran air mata haru. Setelah dinyatakan lulus, kami masih harus menunggu jadwal ujian selanjutnya ditempel di depan aula. Tak lupa aku menelpon ibu memberikan kabar baik ini. Jadwal ujian pun keluar yaitu esok harinya jam setengah 2 siang. Hal itu membuat ku menunda kepulangan ku ke Padang.

Bersambung ke Pengalaman Mengikuti Tes STMKG 2017 Part 2 ......